“LET’S TALK WELLBEING”
Posted on October 15, 2017 | By admin
Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia (HKMS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkannya. Semua pihak yang berkecimpung dan bekerja di ranah kesehatan mental menggunakan momentum ini untuk mendiskusikan berbagai hal terkait permasalahan kejiwaan, melakukan upaya promosi, pencegahan dan intervensi dini baik dalam skala kecil, nasional, regional dan global. Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia 2016, HIMPSI meluncurkan Program ICare sesuai dengan tema pada tahun tersebut yaitu “Dignity in Mental Health: Psychological and Mental Health First Aid for All“. Pada tahun ini kembali HIMPSI meluncurkan program dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia dengan tema Mental Health in the Workplace. Programnya disebut Let’s Talk Wellbeing.
Wellbeing (kesejahteraan psikologis) di tempat kerja merupakan salah satu konsep penting untuk menunjukkan kesehatan mental karyawan di tempat kerja. Kesejahteraan psikologis ini seringkali kurang mendapat perhatian dari manajemen, bahkan juga dari para praktisi sumber daya manusia. Fokus utama mereka adalah produktivitas, efisiensi, efektivitas, dan kinerja. Padahal kondisi secara psikologis tidak sejahtera pada karyawan akan memberikan dampak besar untuk keuntungan perusahaan, selain untuk kepentingan kemanusiaan pada karyawannya.
World Health Organization (WHO) mencatat beberapa fakta penting sebagai berikut:
- Bekerja adalah baik untuk kesehatan mental, tetapi lingkungan kerja yang buruk dapat menyebabkan persoalan kesehatan fisik dan mental.
- Depresi dan kecemasan mempunyai dampak ekonomi yang bermakna. Perkiraan beaya akibat depresi dan kecemasan pada ekonomi global adalah kehilangan produktivitas senilai US$ 1 trilyun per tahun.
- Pelecehan dan perundungan di tempat kerja adalah persoalan yang paling banyak dilaporkan dan yang berpengaruh besar pada kondisi tidak sehat mental karyawan.
- Ada banyak pilihan tindakan efektif dari organisasi untuk meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja, yang dampaknya akan meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan.
Di Indonesia, bicara tentang kesejahteraan psikologis di tempat kerja seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting atau bahkan dirasakan tidak patut. Terlebih apabila persoalan yang membuat kondisi tidak sehat mental ada pada atasanya sendiri. Kepemimpinan dalam banyak penelitian telah terbukti memberikan sumbangan yang sangat besar pada kesehatan mental karyawannya. Kepemimpinan yang baik ditunjukkan dengan perilaku jujur, mendukung, memberikan penguatan pada bawahan dan memberikan visi pada bawahannya. Pemimpin yang baik akan melakukan hal yang baik dan menjadi model panutan. Ia akan mendorong orang disekitarnya untuk terus berfikir dan menciptakan cara baru untuk menyelesaikan tugasnya. Pemimpin yang baik juga memperlakukan karyawannya dengan baik pula, seperti membantu, mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan serta memahami perasaan bawahannya. Perilaku kepemimpinan yang baik tersebut akan meningkatkan kualitas kesehatan mental karyawan dan mengurangi risiko tidak sehat baik fisik maupun mental.
Penyebab lain menghindari pembicaraan tentang kesejahteraan psikologis di tempat kerja adalah karena hal itu akan menyangkut tentang permintaan perbaikan lingkungan kerja dan peninjauan beban kerja. Lingkungan kerja dan beban kerja umumnya dipandang sebagai sesuatu yang sudah seharusnya diterima begitu saja, tanpa boleh dipersoalkan bahkan meskipun itu dirasakan mengganggu kondisi mentalnya (merasa tidak nyaman, stres, dan perasaan negatif lainnya).
Kondisi lingkungan kerja yang buruk bagi kesehatan mental karyawan bila tidak segera diperbaiki akan membuat semakin banyak karyawan yang sakit dan merugikan perusahaan atau organisasi. Karyawan yang mengalami stres, depresi, atau perasaan negatif lainnya yang tidak segera mendapat bantuan, semakin lama akan semakin buruk kondisi kesehatan mentalnya. Semakin memburuknya kondisi kesehatan mental seseorang dapat mendorong perilaku tidak produktif, intensi untuk keluar dari perusahaan, dan bahkan dapat membuat seseorang mengambil tindakan bunuh diri.
Perilaku pemimpin dan/atau lingkungan kerja yang memberikan pengaruh pada kualitas kesehatan mental yang buruk tidak akan berubah, bila tidak secara terbuka dibicarakan. Pembicaraan tentang hal itu akan dapat memberikan umpan balik positif pada pemimpin dan manajemen. Umpan balik positif itu akan membuat terjadinya perubahan. Perubahan perilaku kepemimpinan dan lingkungan kerja menjadi lebih baik akan berdampak positif pada kesehatan mental karyawannya.
Dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia 2017, HIMPSI mengajak semua pihak, khususnya karyawan dan manajemen perusahaan/lembaga pemerintah/institusi lainnya, untuk memberikan perhatian kepada kesehatan mental di tempat kerja. Perhatian terhadap kesehatan mental di tempat kerja dapat dimulai dengan membangun suasana yang lebih terbuka untuk membicarakan kesejahteraan psikologis. Pembicaraan dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Tahukah kita ketika rekan kerja ada mengalami situasi yang membuatnya stress, depresi atau perasaan negatif lainnya?
- Bagaimana kondisi kesejahteraan psikologis di tempat kerja kita secara keseluruhan? o Saat ini apakah ada karyawan yang sedang mengalami stres, depresi, kecemasan atau perasaan negatif lainnya? Bila ada, faktor apa yang menyebabkannya dan apa yang dapat dilakukan kita bersama untuk membantunya?
- Apa yang dapat dilakukan oleh karyawan sebagai individu untuk meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja?
- Apa yang dapat dilakukan oleh manajemen (termasuk pemimpin) untuk meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja?
- Bagaimana peran rekan kerja dalam upaya saling menguatkan ketika menghadapi situasi yang melemahkan kualitas kesejahteraan psiikologis?
Sehat mental di tempat kerja yang ditunjukkan dengan kesejahteraan psikologis adalah hak setiap karyawan, dan merupakan kewajiban pemimpin dan manajemen untuk memenuhinya. Mari kita bicarakan, demi sehat mental bagi kita semua.
* Pengurus Pusat HIMPSI menghimbau semua HIMPSI Wilayah dan Asosiasi/Ikatan, khususnya Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO), untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2017 dengan berbagai cara atau kegiatan dengan tujuan mendorong kesadaran dan pembicaraan kesehatan mental di tempat kerja.
* Klik disini untuk mendapatkan informasi penting tentang Mental health in the workplace dari World Health Organization yang dapat dijadikan sebagai rujukan penyusunan kebijakan dan tindakan peningkatan kesehatan mental di tempat kerja.
* Bagi pihak perusahaan/lembaga pemerintah/institusi lainnya yang membutuhkan pengukuran kesejahteraan psikologis dapat menghubungi atau meminta bantuan ke Program studi/Fakultas Psikologi atau Biro Psikologi terdekat yang bergerak di bidang tersebut.
* PIN Let’s Talk Wellbeing diciptakan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja dan mendorong keterbukaan di tempat kerja untuk membicarakan tentang kesehatan mental.
* Bila dibutuhkan tambahan PIN, terlampir adalah desain PIN untuk dapat diperbanyak dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan.
Jakarta, 8 Oktober 2017
Ketua Umum PP HIMPSI
Dr. Seger Handoyo, Psikolog
File PIN dalam format CorelDraw dapat diunduh melalui tautan: https://app.box.com/s/77xdzh0cy0ht21citl6qzas1j14ayq5d